Satu Islam, Jakarta – Gerakan radikal sampai saat ini masih gencar menyebarkan ujaran kebencian, pengkafiran terhadap kelompok lain. Mereka ini kecil, tapi teriakannya sangat kencang dan lantang. Mereka bisa menguasai dan mempengaruhi publik lewat media dan bidang-bidang lain. Hal itu disampaikan Ketua Umum (Ketum) Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (IJABI) Syamsuddin Baharudin dalam Kajian Islam Madani seri pertama yang bertema “Islam Madani dan Islam Nusantara; Corak Islam Indonesia” di Aula Kompleks Rujab Anggota DPR RI, Kalibata, Jakarta Selatan. Kamis, tanggal 26 November 2015.
Islam Madani, Jakarta - Tak ada yang paling mengkhawatirkan kehidupan keagamaan dan kebangsaan kita saat ini selain makin maraknya paham intoleransi yang mengusung ideologi kekerasan. Paham intoleransi itu berpotensi memecah belah umat beragama dan bangsa kita, bahkan mengancam keutuhan NKRI. Kelompok pengusung ideologi kekerasan yang intoleran sebenarnya hanya kelompok kecil namun terlihat besar karena terdengar ‘ribut’. Hal itu disampaikan Syamsuddin Baharuddin, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (PP IJABI) saat membuka Kajian Islam Madani edisi Perdana tadi malam, Kamis (26/11) di Aula Gedung Serbaguna Komplek Rumah Jabatan DPR RI, Kalibata, Jakarta. Hadir sebagai pembicara Dr Zuhairi Misrawi, Ketua Moderate Muslim Society (MMS) dan KH Dr Jalaluddin Rakhmat MSc, Ketua Dewan Syura PP IJABI yang juga Anggota DPR RI.
ABI Press, Jakarta - Tak hanya Indonesia, dunia sekarang sedang menghadapi ancaman globalisasi pemahaman keislaman radikal, yang alih-alih menampilkan wajah Islam ramah, cinta damai, dan rahmatan lil alamin, justru menampilkan wajah Islam yang keras, garang, dan radikal. Inilah kiranya yang mengawali Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (IJABI) berupaya menawarkan paradigma keislaman madani, dalam seminar ‘Islam Madani dan Islam Nusantara; Corak Islam Indonesia’ yang diselenggarakan di Kalibata, Kamis (27/11).
|
KabarKegiatan Komunitas Islam Madani dan Islam Indonesia ArsipKategori |